Rabu, 04 Mei 2011

Rasulullah SAW pernah bersabda kepada sahabatnya yaitu Ali Bin Abi Thalib RA:
" Janganlah engkau menghina atau meremehkan hamba-hamba Allah yang belum bertakwa mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah sebagai pelaksanaan ibadah kepada Allah. Sesungguhnya mereka seperti itu karena mereka belum sadar dan belum sempurna imannya. Ibadah terbaik kepada Allah adalah ibadah yang didasari kesadaran juga kesempurnaan iman bukan sekedar ketakutan terhadap azab Allah dan siksa neraka. Bila engkau tidak sempat menasihatinya, maka sarankanlah ia untuk sering membaca Al-Fatihah sebagai undangan hidayah Allah untuknya. "

Jumat, 26 Februari 2010

ASUHAN KEPERAWATAN GULLAIN BARRE SYNDROME

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GULLAIN BARRE SYNDROME

Definisi :

Penyakit akut atau lebih tepat subakut yang lambat laun menjadi paralitik dengan penyebab yang belum jelas, namun teori saat ini mulai terarah pada proses imunologik.

Etiologi :

Teori yang berlaku sekarang menganggap GBS, merupakan suatu npenyakit autoimun oleh karena adanya antibody antimyelin yang biasannya didahului dengan faktor pencetus. Sedangkan etiologinya sendiri yang pasti belum diketahui, diduga oleh karena :

  1. Infeksi ; missal radang tenggorokan atau radang lainnya.
  2. Infeksi virus; measles, Mumps, Rubela, Influenza A, Influenza B, Varicella zoster, Infections mono nucleosis (vaccinia, variola, hepatitis inf, coxakie)
  3. Vaksin ; rabies, swine flu.
  4. Infeksi yang lain ; Mycoplasma pneumonia, Salmonella thyposa, Brucellosis, campylobacter jejuni.
  5. Keganasan ; Hodgkin’sdisease, carcinoma,lymphoma.

Dimana faktor penyebab diatas disebutkan bahwa infeksi usus dengan campylobacter jejuni biasanya memberikan gejala kelumpuhan yang lebih berat. Hal ini dikarenakan struktur biokimia dinding bakteri ini mempunyai persamaan dengan struktur biokimia myelin pada radik, sehingga antibody yang terbentuk terhadap kuman ini bisa juga menyerang myelin.

Pada dasarnya guillain barre adalah “self Limited” atau bisa timbuh dengan sendirinya. Namun sebelum mencapai kesembuhan bisa terjadi kelumpuhan yang meluas sehingga pada keadaan ini penderita memerlukan respirator untuk alat bantu nafasnya.

Insiden

GBS tersebar diseluruh dunia terutama di negara – negara berkembang dan merupakan penyebab tersering dari paralysis akut. Insiden banyak dijumpai pada dewasa muda dan bisa meningkat pada kelompok umur 45-64 tahun. Lebih sering dijumpai pada laki – laki dari pada perempuan.

Angka kejadian penyakit ini berkisar 1,6 sampai 1,9/100.000 penduduk per tahun lebih dari 50% kasus biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas atas. Selain yang disebutkan diatas penyakit ini dapat pula timbul oleh karena infeksi cytomegalovirus, epster-barr virus, enterovirus, mycoplasmadan dapat pula oleh post imunisasi. Akhir– akhir ini disebutkan bahwa campylobacter jejuni dapat menimbulkan GBS dengan manifestasi klinis lebih berat dari yang lain.

Guillain Bare syndrome termasuk dalam penyakit poliradikulo neuropati dan untuk membedakannya berdasarkan lama terjadinya penyakit dan progresifitas penyakit yaitu :

1. Guillain barre syndrome (GBS) , Fase progresif sampai 4 minggu

2. Subakut idiopathic polyradiculo neuropathy (SIDP) :

- Fase progresif dari 4-8 minggu

- Gejala klinis :

a. Terutama motorik

b. Relative ringan tanpa : gagal pernapasan, gangguan otonomik yang jelas

- Neurofisiologi : demyelinisasi

- Biopsi : demyelinisasi ~ makrofag

3. Cronic inflammatory demyelinating polyradiculo neuropathy (CIDP)

- Fase progresif > 12 minggu

- Dibagi dalam 2 bentuk

a. Idiopathic CIDP (CIDP – 1)

b. CIDP MGUS (monoclonal gammopathy uncertain significance)

Patofisiologi :

Gullain Barre Syndrome diduga disebabkan oleh kelainan system imun ewat mekanisme limfosit medialed delayed hypersensivity atau lewat antibody mediated demyelinisation. Masih diduga, mekanismenya adalah limfosit yang berubah responya terhadap antigen.

Limfosit yang berubah responnya menarik makrofag ke saraf perifer, maka semua saraf perifer dan myelin diserang sehingga selubung myelin terlepas dan menyebabkan system penghantaran implus terganggu.

Karena proses ditujukan langsung pada myelin saraf perifer, maka semua saraf perifer dan myelin saraf perifer, maka semua saraf dan cabangnya merupakan target potensial, dan biasannya terjadi difus. Kelemahan atau hilangnya system sensoris terjadi karena blok konduksi atau karena axor telah mengalami degenerasi oleh karena denervasi. Proses remyelinisasi biasannya dimulai beberapa minggu setyelah proses keradangan terjadi.

Komplikasi

1. Polinneuropatia terutama oleh karena defisiensi atau metabolic.

2. Tetraparese oleh karena penyebab lain.

3. Hipokalemia.

4. Miastenia Gravis.

5. Adhoc commite of GBS.

6. Tick Paralysis.

7. Kelumpuhan otot pernafasan.

8. Dekubitus.

Penatalaksanaan

  1. Perawatan umum, Perawatan umum ditujukan pada kandung seni (bladder), traktus digestivus (Bowel), pernapasan (breathing), badan dan kulit (Body and Skin care), mata dan, mulut, makanan (nutrition and fluid balance).
  2. Bila ada tanda-tanda kelumpuhan otot pernapasan harus secepatnya dirujuk/dikonsulkan kebagian anesthesia bila PO2 menurun dan PCO2 meningkat atau vital kapasitas <>

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

  • Identitas klien ; meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin, status
  • Keluhan utama ; kelumpuhan dan kelemahan
  • Riwayat keperawatan ; sejak kapan, semakin memburuknya kondisi / kelumpuhan, upaya yang dilakukan selama menderita penyakit.

2. Pemeriksaan Fisik

  • B1 (Breathing) Kesulitan bernafas / sesak, pernafasan abdomen, apneu, menurunnya kapasitas vital / paru, reflek batuk turun, resiko akumulasi secret.
  • B2 (Bleeding) Hipotensi / hipertensi, takikardi / bradikardi, wajah kemerahan.
  • B3 (Brain) Kesemutan, kelemahan-kelumpuhan, ekstremitas sensasi nyeri turun, perubahan ketajaman penglihatan, ganggua keseimbangan tubuh, afasis (kemampuan bicara turun), fluktuasi suhu badan.
  • B4 (Bladder) Menurunkan fungsi kandung kemih, retensi urine, hilangnya sensasi saat berkemih.
  • B5 ( Bowel) Kesulitan menelan-mengunyah, kelemahan otot abdomen, peristaltic usus turun, konstipasi sampai hilangnya sensasi anal.
  • B6 (Bone) Gangguan mobilitas fisik-resiko cidera / injuri fraktur tulang, hemiplegi, paraplegi.

3. Diagnosa keperawatan

  • Resiko terjadi ketidakefektifan bersihan jalan nafas
  • Resiko tejadi ggn pertukaran gas
  • Ketidakefektifan pola nafas
  • Ggn komunikasi verbal
  • Resiko tinggi terjadi infeksi
  • Resiko terjadi trauma
  • Resiko terjadi disuse syndrome
  • Kecemasan pada orang tua

4. Rencana keperawatan :

1. Dx 1. Resiko terjadi bersihan saluran nafas tidak efektif b.d penurunan reflek menelan dan peningkatan produksi saliva.

Tujuan :

· Setelah dirawat sekret bersih,

· saliva bersih,

· stridor (-),

· sumbatan tidak terjadi.

Tindakan:

· Lakukan perawatan EET setiap 2 jam,

· Lakukan auskultasi sebelum dan setelah tindakan fisiotherapi dan suction,

· Lakukan fisiotherapi nafas dan suction setiap 3 jam jika terdengar stridor atau SpO2 <>

· Monitor status hidrasi,

· Monitor vital sign sebelum dan setelah tindakan,

Kolaborasi ;

· pemberian bisolvon 3 X 1 tab.


2. Dx 2 : Resiko terjadi ggn pertukaran gas b.d dengan adanya ggn fungsi paru sebagai efek adanya atelektasis paru.

Tujuan :

  • Setelah dirawat.
  • BGA dalam batas normal. Wh -/-, Rh -/-, suara paru +/+. Cyanosis (-), SpO2 > 95 %.

Tindakan:

· Lakukan pemeriksaan BGA setiap 24 jam,

· Monitor SpO2 setiap jam,

· Monitor respirasi dan cyanosis.

· Kolaborasi : Seting ventilator SIMV PS 15, PEEP +2, FiO2 40 %, I : E 1:2, Analisa hasil BGA

3. Dx 3 : Resiko tinggi terjado infeksi b.d pemakaian alat perawatan seperti kateter dan infuse.

Tujuan , setelah dirawat diharapkan :

· Tanda-tanda infeksi (-),

· Leiko 3-5 X 10 4,

· Pada px urine ery (-),

· sylinder (-),

· Suhu tubuh 36,5-37 oC,

· Tanda-tanda radang pada lokasi insersi alat perawatan (-).

Tindakan :

· Rawat ETT setiap hari,

· Lakukan prinsip steril pada saat suction,

· Rawat tempat insersi infus dan kateter setiap hari,

· Ganti kateter setiap 72 jam.

Kolaborasi :

· Pengggantian ETT dengan Tracheostomi,

· Penggantian insersi surflo dengan vanocath,

· Pemeriksaan leuko, Pemeriksaan albumin,

· Lab UL,

· Pemberian profilaksis Amox 3 X 500 mg dan Cloxacilin 3 X 250 mg.

4. Dx 4. : Resiko terjadi disuse syndrome b.d kelemahan tubuh sebagai efek perjalanan penyakit GBS.

Tujuan : Setelah dirawat.

· Kontraktur (-).

· Nutrisi terpenuhi.

· Bab dan bak terbantu.

· Personal hygiene baik.

Tindakan:

· Bantu Bab dab Bak,

· Monitor intake dan output cairan dan lakukan balance setia 24 jam,

· Mandikan klien setiap hari,

· Lakukan mirimg kanan dan kiri setiap 2 jam,

· Berikan latihan pasif 2 kali sehari,

· Kaji tanda-tanda pnemoni orthostatic,

· Monitor status neurologi setiap 8 jam,

Kolaborasi:

· Alinamin F 3 X 1 ampul,

· Sonde pediasuer 6 X 50 cc.

· Latihan fisik fasif oleh fisiotherapis.

5. Dx 5 . Kecemasan pada orang tua b.d ancaman kematian pada anak serta perawatan yang lama.

Tujuan :

· Setelah dirawat klien dapat menerima keadaan dan kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan.

Tindakan :

· He tentang penyakit GBS perjalanan penyakit dan penanganannya.

· He tentang perawatan dan pemasangan alat perawatan alternatif sehubungan dengan proses perawatan yang lama seperti pemasangan tracheostomi dan vanocath.

· Meminta agar keluarga mengisi informed konsen dari tindakan yang akan dilakukan oleh petugas.



Daftar Pustaka :

http://qittun.blogspot.com/2008/05/asuhan-keperawatan-dengan-gullain-barre.html,

Sabtu, 12 Desember 2009

TUNTUNAN MERAWAT JENAZAH

Firman Allah Swt :

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada kami
kamu dikembalikan. ( QS. Al 'Ankabuut : 57).

Ayat tersebut mempertegas bahwa kita yang hidup di dunia ini pasti akan
merasakan mati. Namun kenyataannya banyak manusia yang terbuai dengan
kehidupan dunia sehingga hampir melupakan tujuan hidup yang sebenarnya, hal
ini juga membuat manusia tidak banyak yang mengingat tentang kematian.

Yang jadi permasalahan sekarang adalah, tidak ada manusia satupun yang
apabila mati kemudian berangkat sendiri menuju liang kuburnya. Tentu saja
hal ini adalah menjadi kewajiban bagi orang yang masih hidup, terutama
keluarga yang ditinggalkannya untuk mengurusnya sampai menguburkannya. 

Merawat jenazah adalah hukumnya wajib kifayah, namun setiap orang tentunya
wajib mengetahui tatacara bagaimana merawat jenazah yang sesuai dengan
tuntunan agama Islam. Karena kewajiban merawat jenazah yang pertama adalah
keluarga terdekat, apalagi kalau yang meninggal adalah orangtua atau anak
kita. Kalau kita tidak bisa merawatnya sampai menguburkannya berarti kita
tidak (birrul walidaini) berbakti kepada kedua orangtua kita.  
Rasulullah SAW telah bersabda :
" Apabila telah mati anak Adam, maka terputuslah amalnya. Kecuali tiga
perkara, shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang
mau mendo'akan kedua orangtuanya."

Disinilah kita harus menunjukkan bakti kita yang terakhir apabila orangtua
kita meninggal, yaitu dengan merawat sampai menguburkan serta mendo'akannya.

Permasalahan yang lain dan mungkin bisa saja terjadi adalah, karena ajal
bila sudah tiba saatnya, pastilah tidak bisa ditunda kapanpun dan dimanapun.
Bagaimana kalau kita seandainya sementara kita di tengah hutan belantara
jauh dari pemukiman dan kita punya teman cuma beberapa orang saja, sementara
kita tidak tahu mayat ini harus diapakan, pastilah kita akan berdosa.
 
Fenomena lain yang banyak terjadi sekarang, terutama di kota-kota besar.
Pengurusan jenazah kebanyakan tidak dilakukan oleh keluarga dekat, bahkan
keluarga tinggal terima bersih karena sudah membayar orang untuk merawatnya,
bahkan samapi mendo'akannya juga minta orang lain yang mendo'akan.

Inilah yang perlu kita pikirkan sepertinya di millist ini belum pernah ada
yang memberikan pencerahan. Mungkin diantara kita masih banyak yang belum
tahu tentang tatacara merawat jenazah dan kalaupun sudah tahu, semoga bisa
mengingatkannya kembali. Dan ini harus kita tanamkan pada diri kita
masing-masing dan juga anak-anak kita untuk jadi anak yang sholeh dan
sholehah, bila kita menghendaki kalau kita mati nanti anak kita dan keluarga
dekat kita yang merawatnya.

Jadi yang jelas pengurusan jenazah adalah menjadi kewajiban keluarga
terdekat si mayit, kalau keluarga yang terdekat tidak ada, barulah orang
muslim yang lainnya berkewajiban untuk merawatnya.

HUKUM MERAWAT JENAZAH

Hukum merawat Jenazah dalah Wajib Kifayah artinya cukup dikerjakan oleh
sebagian masyarakat , bila seluruh masyarakat tidak ada yang merawat maka
seluruh masyarakat akan dituntut dihadapan Allah Swt.sedang bagi orang yang
mengerjakannya, mendapat pahala yang banyak.disisi Allah Swt.

SIAPA ORANG YANG MERAWAT 
  * Keluarga terdekat (Ayah, Ibunya, Suami/Istrinya, Anak
putra/Putrinya, Kakak/Adiknya dst) namun sebaiknya yang sejenis pria oleh
pria wanita oleh wanita kecuali Suami / istrinya atau ayah dan ibunya.
  * Bila Urutan tersebut di atas tidak ada baru beralih kepada
yang lain .

WAKTU PENYELENGGARAAN

Sesegera mungkin, tidak ada keharusan menunggu berkumpulnya seluruh
kerabat.
  * Sabda Rasullulah :
  * Ada 3(tiga) hal Hai Ali.. Jangan ditunda,
dilarang ditangguhkannya yaitu sholat bila telah datang waktunya, Jenazah
bila telah nyata kematiannya, dan wanita yang tidak ada suami bila telah
menemukan jodohnya.(Al Hadist)
  * Percepatkanlah penyelenggaraan jenazah, bila
ia seorang yang baik, perdekatkanlah kebaikannya dan bila tidak demikian,
maka kamu akan lepas kejelekannya tersebut dari bebanmu.


KAIFIAT (CARA PERAWATAN JENAZAH)

Bila telah terang, nyata, jelas ajalnya seseorang, maka segerakanlah
perawatannya, Adapun yang perlu dilakukan adalah :
  * Pejamkan matanya.
  * Lemaskan terutama tangan, dan kakinya diluruskan.
  * Dikatupkan mulutnya, dengan ikatkan kain, dan lingkarkan
dagu, pelipis sampai ubun-ubun.
  * Diutamakan ditelentangkan membujur menghadap kiblat dengan
kepala di sebelah kanan kiblat (untuk daerah Sidangoli berarti kepala di
sebelah utara)
  * Ditutup muka wajahnya, serta seluruh tubuhnya.
  * Mengucapkan kalimat tarji' untuk istirja'(pasrah dengan
ikhlas dan ingat bahwa kita bersama akhirnya juga akan mengalami kematian
(Innalillahi wainna ilaihi rooji'uun (Al Baqorah Ayat 156)
  * Mendoakannya (Allahumma ighfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu
anhu) artinya : Ya Allah semoga Alloh mengampuni , melimpahkan kasih
sayangnya, mema'afkannya serta memulyakannya, Al Hadist.
  * Menyebarluaskan berita kematiannya kepada keluarga/ ahli
waris, kerabat dan masyarakat lingkungannya.
  * Mempersiapkan keperluan/perlengkapan perawatan mayat/
jenazah.
  * Keluarga/ ahli waris segera menyelesaikan hak insani/Adam,
utang piutang, mengambil alih tanggunga jawab hingga bagi yang telah wafat
tiada lagi memiliki kewajiban. Kecuali mempertanggung jawabkan amal
perbuatannya.

HAK & KEWAJIBAN TERHADAP JENAZAH
  1. Memandikannya / Mensucikannya.
  2. Mengkafaninya/ Membungkus seluruh tubuhnya.
  3. Mensalatkannya.
  4. Menguburkannya.

JENAZAH YANG TIDAK MENDAPAT PERLAKUAN SEPERTI BIASA
  1. Mati sahid dalam peperangan tidak perlu dimandikan dan
dikafani cukup dimakamkan dengan pakaiannya yang melekat.
  2. Mati di atas perjalanan laut, tak perlu dibawa ke darat
untuk dimakamkan apabila untuk mencapai daratan perlu waktu lama.
  3. Mati saat Ihrom, maka kain kafannya cukup pakaian ihromnya
dan tidak boleh diberi parfum sebagaimana jenazah biasa.

MENSUCIKAN JENAZAH
Perlengkapan yang diperlukan : 
1. Air suci yang mensucikan yang cukup, dengan dicampuri
bau-bauan  
2. Serbuk/larutan kapur barus, untuk meredam bau. 
3. Sarung tangan/ handuk tangan untuk membersihkan kotoran darah atau
najis lain. 
4. Lidi dan sebagainya untuk membersihkan kuku. 
5. Handuk untuk mengeringkan badan/ tubuh mayat selesai dimandikan.

CARA-CARA MEMANDIKAN MAYAT
1. Bujurkanlah jenazah ditempat yang tertutup serta diutamakan
membujur menghadap kiblat dengan kepala di sebelah kanan. 
2. Lepaskanlah seluruh pakaian yang melekat dan menutup,serta pengikat
dagu dan pergelangan tangan.
3. Tutuplah bagian auratnya sekedarnya.
4. Lepaskan logam seperti cincin, dan gigi palsunya (Kalau ada)
5. Bersihkan kotoran najisnya dengan didudukkan dan meremas bagian
perutnya hingga kotorannya keluar.
6. Bersihkan rongga mulutnya dari riak atau darah kalau ada 
7. Bersihkan kuku-kuku jari kaki dan tangannya. 
8. Disunahkan menyiram air mulai anggota yang kanan diawali dari
kepala bagian kanan terus kebawah, kemudian bagian kiri dan diulang
3(tiga) kali 

PERHATIAN !!!!!
Dilarang memotong kuku,rambut dsb. karena dilarang menganiaya seseorang
jenazah dengan menimbulkan kerusakan atau cacat tubuhnya. 


CARA PELAKSANAAN MEMANDIKAN MAYAT
  1. Mulai menyiram anggota wudhu secara urut, tertib, segera dan
rata, hingga 3(tiga) kali serta memulainya anggota wudhu sebelah kanan.
  2. Menyiram seluruh tubuh 
  3. Menggosok seluruh tubuh dengan air sabun.
  4. Menyiram berulang kali sejumlah gasal, misalnya 3,5,7,9,11
kali, hingga rata dan bersih sesuai kebutuhan.
  5. Menyiram dengan larutan kapur barus atau bau-bauan yang
harum, cendana dsb.
  6. Mengeringkan seluruh tubuh badannya dengan handuk hingga
kering  
   
  Perhatian :
  * Saat menyiram air pada wajah muka, tutuplah lubang mata,
hidung, mulut dan telinganya, agar tidak kemasukan air.
  * Apabila anggota tubuh terluka dalam menggosok dan
membersihkan bagian terluka supaya hati-hati dengan lembut seakan
memberlakukan pada waktu masih hidup tidak boleh semena-mena.

MENGKAFANI JENAZAH.
1. Perlengkapan  
  a. Selembar lingkaran badan dan yang lebih panjang dari seluruh
tubuh. 
  b. Tujuh utas tali dari sobekan kain putih. 
  c. Segi tiga tutup kepala/rambut 
  d. Sehelai tutup dada, dengan berlobang pada bagian lehernya 
  e. Sehelai tutup aurat dengan terlipat panjang. 

  Khusus wanita dilengkapi dengan :
  f. Kain Basahan, sebagai penutup bagian aurat bawah. 
  g. Mukena untuk rambut 
  h. Baju untuk penutup bagian dada dan lengan. 

Perhatian :
Bahan perlengkapan, kain putih, cukup yang sederhana, tidak berlebihan
jenisnya,demikian juga bagai jenazah wanita kain basahan, baju, mukena
adalah yang sehari-hari dipakai.

Demikian juga disunahkan bagi mayat laki² dikafani sampai 3 lapis kain,
tiap-tiap lapis hendaknya dapat menutup seluruh tubuhnya, Selain 3 lapis itu
ditambah baju kurung dan sorban. 
Adapun bagi mayat wanita disunahkan 5 lapis, masing-masing berupa Sarung,
Baju, Kerudung dan 2 lapis yang menutup seluruh tubuhnya.


2. Kapas
- 5 helai kapas selembar telapak tangan 
- 7 Bulatan kecil, penutup lobang 
- Serbuk kapur barus, cendana dsb yang berfungsi sebagai pengharum. 


PERSIAPAN PENGATURAN BAHAN KAFAN

1. Tali sebanyak 7 diletakkan di: 
  a. Ujung Kepala 
  b. Leher 
  c. Pinggang/ pada lengan tangan 
  d. Perut
  e. Lutut
  f. Pergelangan tangan
  g. Ujung kaki 

2. Letakkan kain memanjang seluruh tubuhnya, serta melebar
lingkaran badan dengan ditaburi serbuk kapur barus. 
3. Aturlah dan letakkan sehelai tutup kepala/rambut. 
4. Bentangkan tutup dada, dengan masih terhampar ke atas. 
5. Letakkan sehelai tutup aurat (Semacam Celdam) memanjang dan melebar
ke bawah dan merupakan kain lipatan 
6. Bagi wanita aturlah mukena,baju dan kain basahan yang sesuai dengan
letaknya.

CARA PELAKSANAAN MENGKAFANI

1. Letakkan janazah membujur di atas kain kafan, dalam keadaan
tertutup selubung kain kafan (jangan sampai mayat telanjang secara terbuka).

2. Tutuplah tujuh lubang yaitu, 2 mata, 2 telinga, 2 hidung dan 1.pusar
dengan bulatan kapas yang ditaburi serbuk kapur barus 
3. Tutuplah lembaran kapas yang ditaburi sebuk kapur barus pada: 
  a.Wajah muka 
  b.Leher kanan & kiri 
  c. Ketiak kanan & kiri 
  d.Lengan siku kanan dan kiri 
  e. Di bawah dan atas peregelangan tangan. 
  f. Kedua pergelangan kakinya. 
  g. Kedua lingkaran mulut. 
4. Bagi Jenazah pria : 
  a.Tutuplah segitiga kain putih di bagian rambut kepala dengan ikatan
pada jidat. 
  b.Katupkan tutup dada melalui lubang pada lehernya 
  c. Katupkan lipatan tutup Celdam-nya  

5. Bagi jenazah Wanita : 
  a.Letakkan tiga pintalan rambut ke bawah belakang kepala 
  b.Tutupkan kain mukena pada rambut kepala. 
  c. Tutupkan belahan kain baju pada dada. 
  d.Lipatkankain basahan melingkar badan perut dan auratnya, di atas
penutup CD - nya.
6. Katupkan dengan melingkar tubuh badannya kain kafan yang rapat,
tertib, menyeluruh. 


SHOLAT JENAZAH.
  1. Syarat-syarat sholat Jenazah 
  a. Sholat mayit sama syaratnya dengan sholat
lain yaitu menutup aurat,suci dari hadast besar maupun kecil, bersih
badan, pakain dan tempatnya serta menghadap kiblat.  
  b. Mayat sudah dimandikan dan dikafani 
  c. Letak mayat di sebelah kiblat orang yang
menyembahyangkannya, kecuali kalau sholat dilakukan di atas kubur atau
sholat ghoib. 


  2. Rukun Sholat Mayit.
  a. Niat (Usholli "ala Haadza al mayyiti
arba'a takbiiraatin fardo al Kifaayati Ma'muman/Imaaman Lillaahi Ta'ala). 
 *4*9$o*o? *m`=*9 *Io*$o"*4*9# o***o* ***N#o****;*4o? o*o0****o#
*Mn**oK9*##o*4f4*=o***`*=o*$#
  .*E;2U#!o#
  Artinya:
  " Aku berniat shalat atas mayit ini dengan empat
kali takbir, fardhu kifayah karena Allah Ta'ala . Allaahu Akbar. 

  b. Berdiri bagi yang mampu. 
  c. Takbir empat kali 
  d. Membaca Fatihah 
  e. Membaca Sholawat nabi. 
  f. Mendo'akan mayit. 
  *
  ***qrqr *mq9***R *P***2q#qr *m*^q* *#**#qr *m**$q*qr
*m*Jqt **#qr *mq9******# *N*gh4?9q#
  4*i)qZ** $qKq0 q*$*q*q9*# q`*H *mi*)qRqr
**q*q79*#qr *k*?*[9#qr **qJ9*$*/ *m*?****q#qr *mq?qz**qH 
  #Y***q* Yx*dq#qr *n**#q* *`*H #Y***q* #Y*#q*
*m*9***0q#qr **qR**9# q`*H **q**/qw*# *>*q*[9#
  ***$^9# x>#x*x*xr **;q+9*# *Iq^*G*** *m%qr *m*g
*rq* *`*H #Y***q* $Yg *rq*qr *m*?*dq# *`*H 
  Artinya :
  " Wahai Tuhanku, ampunilah dia, rahmatilah,
sejahterakanlah dan maafkanlah dia, hormatilah kedatangannya, luaskanlah
tempat tinggalnya, bersihkanlah dia dengan air, salju dan embun.
Bersihkanlah dia dari semua dosa, sebagaimana bersihnya kain putih dari
kotoran dan berilah ganti rumahnya yang lebih baik dari rumahnya, ahli yang
lebih baik dari ahlinta, dan istri yang lebih baik dari istrinya, serta
peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa api neraka:.

  g. Berdo'a untuk diri sendiri dan untuk mayyit 
   
  q$^*R#qq** * *}q**r *mq9qr$q^q9******#qr *n*q**q/
*$^*K**q? qwqr *nq**g q # $q^*H***sq? qw *M*gh4?9q#
  $q^*/*q#*q*^Iq q# q`*****?*9*x**q$^*/*q*?*% *****
[EMAIL PROTECTED] qwqr b*$qJ**w*$/ q$R*q*)q6q* q`*****9# 
  *N***t q* *$*tq* q7hqT* #  
  Artinya :
  "Wahai Tuhanku, janganlah Engkau halangi, pahalanya
kepada kami dan janganlah Engkau memberi fitnahsepeninggalnya kepada kami,
serta ampunilah kami dan dia, dan bagi segenap saudara kam yang telah
mendahului kami dengan iman, dan janganlah Engkau jadikan gelisah di dalam
hati kami terhadap orang-orang yang beriman, Wahai Tuhan kami sesungguhnya
Engkau adalah Dzat Yang Maha Belas Kasihan lagi Maha Penyayang".


  h. Memberi Salam



  CARA MENGERJAKAN SHALAT JENAZAH 
  1. Mayit diletakkan paling muka, apabila mayit laki-laki,
hendak nya Imam berdiri menghadap dekat kepala mayit, sedang mayat wanita
Imam menghadap dekat perutnya. 
  2. Letak Imam paling muka diikuti oleh para ma'mum, jika yang
menyolati sedikit usahakan dibuat 3 baris / shaf. 
  3. Setelah semua siap lalu dimulai dengan takbiratul ihrom oleh
Imam setelah itu baru makmum.(ini Merupakan takbir pertama) 
  4. Setelah takbiratul ihrom, tangan diletakkan bersedekap lalu
membaca Surat Al Fatihah. 
  5. Setelah membaca Surat Al Fatihah , lalu takbir lagi dengan
mengangkat kedua tangan, kemudian bersedekap kembali. 
  6. Dalam posisi bersedekap tersebut membaca Sholawat
(Allaahuma solli a'ala muhammad wa'ala alihi washbihi wasallim)  
  7. Selesai membaca sholawat,lalu takbir kembali dengan
mengangkat kedua tangan dan bersedekap kembali (ini sedekap ke 3(tiga) 
  8. Dalam posisi bersedekap membaca do'a (Allohummagfir lahu/ha
warhamhu/ha wa'afihi/ha wa'fu anhu/ha) 
  9. Selesai berdo'a lalu takbir lagi dengan mengangkat kedua
tangan dan kemudian bersedekap (ini takbir ke empat)
  10. Dalam posisi takbir ke 4 Lalu bedo'a (Allahumma laa
tahrimnaa ajrahu/ha walaa taftinna ba'dahu / ha wagfirlana walahu/ha 
  11. Selesai berdo'a baru salam




  MENGUBUR MAYAT
  A. Tempat penguburan 
  Tempat penguburan adalah tempat penguburan khusus
kaum muslimin, terpisah dari kuburan bukan muslim, dan karena diutamakan
pelaksanaan penyelesaian Jenazah sesegera mungkin, maka cukup dikubur di
tempat yang tersedia dan yang terdekat, dengan pengertian tidak selalu
di tempat kuburan keluarga.
  B. Persiapan Penguburan.
  1. Pembuatan liang lahat sekurang-kurangnya
jangan sampai bau busuk mayit dapat keluar,dan sampai dapat dibongkar oleh
binatang. 
  2. Pilih tempat yang cukup kuat tanahnya,dari
penggalian binatang buas, cukup jauh dari arus air,tidak mudah longsor dan
hanyut tergusur aliran air. 
  3. Penutup lubang lahat harus cukup kuat dan
rapat, supaya tidak mudah longsor ke bawah. 
  4. Keranda Janazah hendaknya tertutup rapat dan
sesederhana mungkin.


  Pemberangkatan Jenazah. 

  1. Segerakanlah pemberangkatan penguburan dengan iring-iringan
terutama keluarga terdekat. 
  2. Hendaknya berjalan secara cepat-segera. 
  3. Kaum Wanita, walaupun keluarga terdekat tidak diperkenankan
turut mengiringi jenaah dalam proses penguburan. 
  4. Bagi yang melihat iringan jenazah hendaknya menghormati dan
berdiri tegak, sampai janazah lewat.

   
  Tata cara Penguburan :
  1. Letakkan usungan keranda Janazah di sebelah liang kubur yang
longggar. 
  2. Dibuka tutup keranda dan selubung jenazah. 
  3. Dua/tiga orang lelaki, dari keluarga jenazah terdekat dan
diutamakan yang tidak junub pada malam hari, sebelumnya.masuk dalam liang
kubur dengan berdiri, menyiapkan diri menerima jenazah.
  4. Masukkan jenazah dari arah kaki , didahulukan kepalanya
dimasukkan (dari arah selatan)
  5. Letakkan jenazah secara membujur , arah kepala di sebelah
barat, dan badan jasadnya dihadapkan miring/serong,mukanya menghadap kiblat.

  6. Lepaskan semua ikatan tali, serta dilonggarkan kain kafannya
(pipi pelipis tidak harus meneyentuh tanah)
  7. Letakkkan gumpalan tanah sebagai penyangga di bagian
belakang badan, kepala, pinggang, perut, kaki, agar jasad tidak terlentang.
  8. Tutuplah rongga dengan rapat dengan kayu atau batu untuk
kemudian
  ditimbuni tanah yang cukup padat dan rapat.
  9. Buatlah onggakan gundukan tanah asal tidak melebihi
sejengkal tangan tingginya.
  10. Para pelayat diutamakan turut serta menimbuni tanah dengan
tiga kali taburan tanah. 


  Lain-lain :
  1. Disunahkan berdo'a setelah selesai penguburan sebelum
meninggalkan kuburan dengan harapan siap menjawab pertanyaan Malaikat
Mungkar - Nakir.  
  2. Setiap mengangkat dan meletakkan mayat hendaklah diiringi
do'a "Bismillah wa'ala millati rosulillah" .artinya : Dengan nama Allah
serta mengikuti tuntunan Rasullah. 
  3. Do'a selesai penguburan : "Ya allah,ampunilah dia dan
kasihinilah dia dan sejahterakanlah dia dan maafkanlah dia dan tempatkanlah
dia di tempat yang terhormat, dan lapangkanlah tempatnya, dan empukkanlah
bumi tempat tidurnya dan jauhkanlah dia darisiksaan kubur, dan lindungilah
dia dari siksaan neraka, Ya allah tetapkanlah dia dengan perkataan yang
benar di dunia dan akhirat. 

Rabu, 09 Desember 2009

Stroke Pada Usia Muda, Waspadalah

Mungkin kita pernah mendengar kabar seorang selebriti muda berusia 36 tahun yang tidak bisa nyelesaikan tugasnya sebagai juri pada ajang kontes bakat karena terserang penyakit hingga menderita kelumpuhan. Orang banyak yang
bertanya-tanya, apa gerangan jenis penyakit tersebut mengingat usianya yang masih relatif muda. Ternyata selebriti tersebut divonis dokter menderita stroke
perdarahan, suatu jenis penyakit yang umumnya menyerang orang dengan usia yang cukup lanjut. Sekarang ada kecenderungan bahwa stroke mengancam mereka yang berusia produktif, bahkan usia di bawah 40 tahun. Hal ini terkait erat dengan faktor gaya hidup bermalas-malasan, stres tinggi, kurang oleh raga, gemar mengkonsumsi makanan junkfood, merokok, serta berbagai kegiatan yang tidak mendukung gaya hidup sehat.
Stroke menyerang siapapun, tanpa memandang tingkat sosial ekonomi atau jabatan tertentu. Data dari Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), angka kejadian stroke di Indonesia telah meningkat tajam. diprediksikan pada tahun 2020, penderita stroke di Indonesia meningkat 2 kali lipat. Bahkan saat ini, menurut Yastroki, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, penyebabnya, selain faktor penuaan (degeneratif) juga faktor stres.
Data dari journal ilmiah Stroke 1999;30:2523-2528, menyebutkan bahwa setiap 45 detik, seseorang di Amerika akan terkena serangan stroke. Ini berarti tiap tahun, 750,000 penduduk Amerika akan terkena stroke, baik serangan baru atau stroke berulang.
Begitu menakutkannya stroke, menyebabkan penyakit harus kita waspadai.
apa dan bagaimana stroke itu sebenarnya ?

Kenali stroke lebih dekat
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan adanya gangguan pada aliran darah sehingga menyebabkan kematian jaringan otak. Definisi dari WHO menyebutkan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
Jenis stroke ada dua macam, yaitu stroke iskemik dan stroke hemorragik. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terganggu oleh aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah) yang disebabkan tingginya kadar kolesterol darah. Pembuluh darah otak juga bisa tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain. Bekuan darah tersebut lepas, misalnya ada kelainan pada jantung atau paska pembedahan jantung, dan bekuan tersebut terbawa oleh aliran darah sehingga menyumbat pembuluh darah ke otak yang sangat kecil. Stroke jenis ini disebut juga emboli serebral.
Pada stroke hemorragik, pembuluh darahnya pecah sehingga aliran darah di otak terganggu. Darah yang keluar dari pembuluh yang pecah akan merembes ke jaringan otak dan merusaknya. Menurut literatur, sekitar 70% kasus stroke hemorragik disebabkan oleh hipertensi.
Beberapa obat-obatan, misalnya kokain pada dosis tertentu dan pemakaian lama, bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah otak dan berujung pada serangan stroke.

Mengapa terjadi stroke ?

Ketahuilah faktor resiko stroke.
Apa yang dimaksud faktor resiko ? Yaitu faktor yang memperberat / memperparah perjalanan suatu penyakit. Dalam hal ini, faktor resiko stroke adalah :
• Yang tidak dapat dikendalikan, seperti usia lanjut, jenis kelamin, suku bangsa (misalnya suku bangsa negro/bukan)
• Yang dapat dikendalikan, seperti penyakit gang¬guan metabolik, misalnya diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi serta obesitas, konsumsi alkohol, obat-obatan, kurang berolah raga, dan merokok

Jika seseorang menderita penyakit gangguan metabolik, pastikan mereka mengontrol penyakitnya. Minum obat pengontrol tekanan darah / kolesterol /gula darah jangan sampai lupa dan harus terus-menerus. Umumnya obat-obatan ini mahal harganya, namun saat ini tersedia obat dalam bentuk branded generic yang harganya relatif lebih murah.
Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam hitungan menit. Stroke dapat bertambah buruk dan menyebabkan kerusakan otak permanent dalam hitungan jam sampai 1-2 hari.

Awasi gejala-gejala stroke
Salah satu tanda-tanda adanya serangan stroke dapat dikenali dari gejala-gejalanya, misalnya :
• Kelemahan/kelumpuhan tungkai tubuh, atau salah satu sisi tubuh
• Kehilangan sebagian penglihatan/pendengaran
• Penglihatan ganda
• Fusing
• Bicara tidak jelas (pelo)
• Sulit memikirkan kata-kata yang tepat
• Tidak mampu mengenali bagian tubuh
• Gerakan yang tidak biasa
• Terganggunya kendali terhadap kandung kemih •
• Hilang keseimbangan dan jatuh
• Pingsan

Yang terpenting adalah, kenali tanda-tanda stroke dan segera bawa penderita ke rumah akit dalam waktu kurang dari 6 jam.

Hal ini adalah untuk menghindari kerusakan otak yang lebih luas dan permanen. Sayangnya, sebagian
besar penderita stroke baru datang ke rumah sakit
setelah 48-72 jam setelah serangan.
Penatalaksanaan stroke dilakukan dokter dengan terlebih dahulu mengenali jenis stroke. Pemberian oksigen dan memasang infus mutlak dilakukan. Otak dapat mengalami pembengkakan, sehlngga dokter harus memberi obat untuk menguranginya. Tekanan darah dikontrol dan dipertahankan pada skala normal. Pada beberapa penderita, mungkin terjadi gangguan pernapasan, sehingga perlu dipasang alat bantu pernapasan (respirator). Tindakan pemulihan diperlukan pada penderita stroke untuk mengurangi komplikasi dan menormalkan kondisi fisik penderita stroke.
Gangguan kejiwaan dapat terjadi pada stroke akibat adanya kelainan neurologis (persarafan). Contoh gangguan kejiwaan adalah adanya ketidak-seimbangan pengendalian emosi dan penderita yang mengalami depresi setelah terserang stroke.
Diagnosa stroke dapat diketahui dari pemeriksaan fisik oleh dokter. Diagnosa yang lebih pasti didapat dari pemeriksaan dengan alat CT (computed tomography) Scan otak atau MRI (magnetic resonance impedance). Pelayanan ini terdapat di rumah sakit, dan dipakai sebagai salah satu cara untuk mendeteksi jenis stroke maupun lokasi di otak yang terserang stroke.

Antisipasi serangan stroke

Bagaimana mengantisipasi serangan stroke ?
Yang pasti adalah lakukan gaya hidup sehat. Generasi muda saat ini cenderung menerapkan pola makan kurang seimbang (konsumsi makanan siap saji dengan kandungan karbohidrat dan lemak tinggi tetapi kurang serat) dan gaya hidup kurang baik (kurang olah raga, merokok, atau mengkonsumsi alkohol/narkoba).
Generasi muda seperti pada kasus seorang selebriti di atas, memberi contoh kepada kita betapa pentingnya menjalankan gaya hidup sehat, rutin melakukan medical check up, dan mengenali tanda-tanda stroke.
Bagaimanapun juga, mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan ?


From : Sandoz Education

Senin, 07 Desember 2009

Khitan Cegah Kena HIV

>Sydney - Kabar baik bagi pria-pria yang telah dikhitan. Para ahli sepakat khitan terbukti efektif menekan penularan HIV. Jika dilakukan di seluruh dunia, 2 juta infeksi baru HIV bisa dicegah.

"Dua penelitian terakhir malah berhenti lebih awal, karena menunjukkan keefektifan yang tinggi tentang khitan dibanding kelompok kontrol yang menolak dikhitan," jelas peneliti dari Universitas Illinois, Amerika Serikat, Richard Bailey, dalam Konferensi Masyarakat AIDS Internasional di Sydney, Australia.

Kesimpulan tersebut didapat setelah 3 penelitian yang diadakan di Afrika. Semua penelitian membuktikan keefektifan khitan untuk mencegah penularan HIV. Khitan bisa
menurunkan resiko penularan HIV hingga 60 %.

Jika khitan ini dilakukan di seluruh dunia, maka bisa mencegah 2 juta infeksi baru HIV dan 3 ratus ribu kematian di sub-Sahara Afrika selama 10 tahun.

Bailey dalam konferensi itu juga mengajak pemimpin negara berkembang untuk mempromosikan khitan kepada warga laki-lakinya. Namun dia menyadari bahwa itu tidak mudah, karena khitan bukan hanya praktik medis sederhana. Khitan telah identik dengan budaya, agama, dan kepercayaan tertentu.

"Untuk itu tidak mudah bagi menteri kesehatan atau politisi untuk menyebarkan perlunya khitan di negara yang tidak punya tradisi itu," kata Bailey.

Namun jika promosi pentingnya khitan ini tidak dimulai dari sekarang, akan lebih berbahaya untuk jangka panjang, karena semakin banyak yang akan terinfeksi HIV.

"Waktu yang tepat adalah sekarang,"

HEPATITIS

Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ). 

Hepatitis A 
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik. 
Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. 
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A. 

Hepatitis B 
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. 
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. 
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual. 
Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan lain.

Hepatitis D 
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif. 

Hepatitis E 
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces. 

Hepatitis F 
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

Hepatitis G 
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik. Semoga pengetahuan ini bisa berguna bagi Anda dan dapat Anda teruskan kepada saudara ataupun teman Anda.

Mencegah Kanker Hati
KANKER hati merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini dihubungkan dengan infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya penderita kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau C. 
Penyakit Hepatitis B dan Hepatitis C sering dialami penduduk Indonesia. Kedua penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C dapat ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah. 
Pada umumnya dewasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang akan diberikan diskrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian kemungkinan penularan Hepatitis dan HIV melalui transfusi darah sudah menjadi kecil. Gejala penyakit Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal otot, mual, mata menjadi kuning, dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, tidak semua orang mengalami gejala seperti itu. 
Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B. Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna, tidak ada yang menjadi kronik. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. 
Pada Hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang berkembang menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian yang menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun seorang yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati. 
Sekarang memang ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini berupa tablet yang dimakan sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan untuk Hepatitis C tersedia obat Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun penggunaan obat-obat tersebut memerlukan pengawasan dokter. 
Hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif berarti Anda pernah terinfeksi virus Hepatitis B, namun virus tersebut sudah tidak ada lagi dalam darah Anda (HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan bahwa Anda sekarang sudah mempunyai kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu selama kadar antibodi anti HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi. Imunisasi Hepatitis B dapat dimulai sejak bayi. 
Anti HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini belum ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati sehingga tidak tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh orang lain. Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hati adalah dengan imunisasi Hepatitis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara. Ternyata, negara-negara yang mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik kekerapan kanker hati menurun dengan nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun peduli terhadap imunisasi Hepatitis B ini.

DIARE

Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti halnya Kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat.Namun dengan tatalaksana diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dpt ditekan seminimal mungkin. Pada bulan Oktober 1992 ditemukan strain baru yaitu Vibrio Cholera 0139 yang kemudian digantikan Vibrio cholera strain El Tor di tahun 1993 dan kemudian menghilang dalam tahun 1995-1996, kecuali di India dan Bangladesh yang masih ditemukan. Sedangkan E. Coli 0157 sebagai penyebab diare berdarah dan HUS ( Haemolytic Uremia Syndrome ). KLB pernah terjadi di USA, Jepang, Afrika selatan dan Australia. Dan untuk Indonesia sendiri kedua strain diatas belum pernah terdeksi.

Defenisi 
Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari. 

Faktor yang mempengaruhi diare : 
Lingkungan Gizi Kependudukan
Pendidikan Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat
Penyebab terjadinya diare : 
Peradangan usus oleh agen penyebab : 

1. Bakteri , virus, parasit ( jamur, cacing , protozoa) 
2. Keracunan makanan/minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia 
3. Kurang gizi 
4. Alergi terhadap susu 
5. Immuno defesiensi 

Cara penularan : 
Infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja / muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan. 

Istilah diare : 
Diare akut = kurang dari 2 minggu
Diare Persisten = lebih dari 2 minggu
Disentri = diare disertai darah dengan ataupun tanpa lendir
Kholera = diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera
Tatalaksana penderita diare yang tepat dan efektif : 
Tatalaksana penderita diare di rumah 
Meningkatkan pemberian cairan rumah tangga (kuah sayur, air tajin, larutan gula garam, bila ada berikan oralit) 
Meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang serta makanan ekstra sesudah diare. 
Membawa penderita diare ke sarana kesehatan bila dalam 3 hari tidak membaik atau : 
1. buang air besar makin sering dan banyak sekali 
2. muntah terus menerus 
3. rasa haus yang nyata 
4. tidak dapat minum atau makan 
5. demam tinggi 
6. ada darah dalam tinja

Kriteria KLB/Diare : 
Peningkatan kejadian kesakitan/kematian karena diare secara terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut (jam, hari, minggu). - Peningkatan kejadian/kematian kasus diare 2 kali /lebih dibandingkan jumlah kesakitan/kematian karena diare yang biasa terjadi pada kurun waktu sebelumnya (jam, hari, minggu). - CFR karena diare dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan priode sebelumnya. 

Prosedur Penanggulangan KLB/Wabah. 

1. Masa pra KLB
Informasi kemungkinan akan terjadinya KLB / wabah adalah dengan melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini secara cermat, selain itu melakukakukan langkah-langkh lainnya : 
1. Meningkatkan kewaspadaan dini di puskesmas baik SKD, tenaga dan logistik. 
2. Membentuk dan melatih TIM Gerak Cepat puskesmas. 
3. Mengintensifkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat 
4. Memperbaiki kerja laboratorium 
5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain

Tim Gerak Cepat (TGC) :
Sekelompok tenaga kesehatan yang bertugas menyelesaikan pengamatan dan penanggulangan wabah di lapangan sesuai dengan data penderita puskesmas atau data penyelidikan epideomologis. Tugas /kegiatan : 

Pengamatan : 
Pencarian penderita lain yang tidak datang berobat. 
Pengambilan usap dubur terhadap orang yang dicurigai terutama anggota keluarga 
Pengambilan contoh air sumur, sungai, air pabrik dll yang diduga tercemari dan sebagai sumber penularan. 
Pelacakan kasus untuk mencari asal usul penularan dan mengantisipasi penyebarannya
Pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan di lapangan. 
Penyuluhahn baik perorang maupun keluarga 
Membuat laporan tentang kejadian wabah dan cara penanggulangan secara lengkap 

2. Pembentukan Pusat Rehidrasi 
Untuk menampung penderita diare yang memerlukan perawatan dan pengobatan.
Tugas pusat rehidrasi : 
Merawat dan memberikan pengobatan penderita diare yang berkunjung. 
Melakukan pencatatan nama , umur, alamat lengkap, masa inkubasi, gejala diagnosa dsb. 
Memberikan data penderita ke Petugas TGC 
Mengatur logistik 
Mengambil usap dubur penderita sebelum diterapi. 
Penyuluhan bagi penderita dan keluarga 
Menjaga pusat rehidrasi tidak menjadi sumber penularan (lisolisasi). 
Membuat laporan harian, mingguan penderita diare yang dirawat.(yang diinfus, tdk diinfus, rawat jalan, obat yang digunakan dsb.